-->

SOAL AUDITING & JASA ATESTASI LAINNYA


1.      Berikut ini adalah persamaan standar auditing dengan standar atestesi, kecuali:
a.       Sikap mental independen.
b.      Audit harus dilaksanakan oleh orang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup.
c.       Kewajiban untuk menggunakan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama.
d.      Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali    dinyatakan lain dalam lapo ran.
2.      Sebuah perusahaan telah mengubah metode penilaian inventory dari yang tidak sesuai menjadi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima sec ara umum. Perubaha tersebut tercakup dalam laporan keuangan pemeriksa pada:
a.       Tidak ada keterangan yang konsisten.
b.      Paragraf penjelasan yang menjelaskan perubahannya.
c.       Pembenaran untuk membuat perubahan dan pengaruh perubahan pada pendapatan bersih yang dilaporkan
d.      Keterangan mengenai penyesuaian periode sebelumnya pada paragraph opini.
3.      Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan standar atestasi
a.       bahan bukti yang cukup harus diperoleh dan merupakan dasar yang memadai untuk menyatakan kesimpulan dalam laporannya
b.      laporan harus menyatakan keberadaan yang significant dari praktisi terhadap penugasa n dan penyajian dari asersi
c.       pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan luasnya lingkup pengujian yang akan dilakukan
d.      pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semest inya
4.      Sikap mental independen dapat dibedakan menjadi independence by fact dan independence in appearance. Berikut ini adalah contoh kondisi yang dapat mengganggu independence in appea rance, kecuali:
1.      Partner A dari kantor akuntan ABC dan rekan mengaudit sebuah perusahaan yang dimiliki ayah mertuanya.
2.      Penggelapan kas yang dilakukan oleh pemegang kas, didiamkan oleh auditor, karena telah terdapat hubungan yang baik dengan klien tersebut.
3.      Kantor akuntan ABC dan rekan memiliki klien PT XYZ, sebuah perusahaan publik. Partner yang menangani penugasan PT XYZ adalah partner B. Paman dari partner A merupakan salah satu direksi dari PT XYZ.
4.      Kantor akuntan ABC dan rekan memiliki klien PT PQR. Partner yang menangani penugasan PT PQR adalah partner C. Partner B memiliki 30% saham PT PQR karena ayahnya adalah pemilik dan sekaligus pendiri dari perusahaan tersebut.
5.      Yang manakah dari pernyataan-pernyataan berikut ini yang merefleksikan tanggung jawab auditor dalam mendeteksi adanya sa lah saji yang disebabkan oleh kekeliruan dan kecurangan?
a.       Auditor harus merencanakan auditnya untuk mendeteksi salah saji yang disebabkan oleh kekeliruan dan kecurangan yang akibatkan oleh ketidakpatuhan terhadap PSAK.
b.      Auditor tidak bertanggung jawab mendeteksi salah saji yang disebabkan oleh kekeliruan dan kec urangan kecuali jika penerapan standar audit mengharuskan dideteksinya hal-hal tersebut.
c.       Auditor bertanggung jawab dalam mendeteksi kekeliruan yang dibuat pegawai dan kecurangan sederhana namun tidak bertanggung jawab untuk menemukan kecurangan yang melibatkan kolusi antar pegawai atau dominasi manajemen.
d.      Auditor bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksa nakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji yang material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan dan kecurangan.
6.      Laporan auditor bentuk baku dapat diberikan kepada laporan keuangan jika memenuhi persyaratan sebagai berikut, kecuali:
a.       Bukti audit cukup diperoleh dan ketiga standar pekerjaan lapangan terpenuhi
b.      Laporan keuangan auditan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya. Catatan atas laporan keuangan telah memberikan penjelasan memadai
c.       Ketiga standar umum terpenuhi
d.      Adanya pembatasan ruang lingkup bagi auditor
7.      Wawancara merupakan upaya yang dilakukan auditor guna memperoleh informasi lisan atau tertulis dari klien sebagai tanggapan atas berbagai pertanyaan yang diajukan auditor. Berikut merupakan pernyataan paling tepat berkaitan dengan wawancara, yaitu:
a.       Wawancara hanya dilakukan oleh auditor untuk memperoleh pemahaman bisnis klien.
b.      Bukti yang diperoleh dari wawancara tidak dapat dinyatakan sebagai bukti yang meyakinkan karena tidak diperoleh dari sumber independent dan cenderung mendukung pihak klien.
c.       Jawaban dari klien hasil wawancara tidak perlu didokumentasikan karena cenderung bias dan tidak memperkuat pembuktian asersi manajemen mengenai laporan keuangan sehingga tidak efisien.
d.      Wawancara dilakukan oleh senior auditor agar hasilnya lebih maksimal.
8.      Auditor yang menerima penugasan audit dan tidak memiliki keahlian di industry dimana klien beroperas i, harus:
a.       Menugas kan ahli keuangan yang mengenal sifat bisnis klien.
b.      Merujuk bagian yang substansial dari audit ke KAP lain yang akan bertindak sebagai auditor utama.
c.       Memperoleh pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan sifat bisnis klien.
9.      Memberitahu manajemen bahwa opini wajar tanpa pengecualian tidak dapat diterbitkan. Manakah pernyataan yang benar sehungan dengan keandalan suatu bukti audit:
a.       Kompetensi suatu bukti audit mengacu kepada jumlah bahan bukti (corroborative evidence) yang diperoleh
b.      Semakin efektif suatu pengendalian intern, makin meningkatkan keandalan data akuntansi dan laporan keuangan
c.       Kompetensi suatu bukti audit mengacu kepada bukti audit yang berasal dari luar klien
d.      Informasi yang diperoleh dari sumber luar klien yang independen lebih meyakinkan dibanding dengan pengetahuan langsung yang diperoleh langsung oleh auditor melalui pengamatan dan pemeriksaan
10.  Sebelum menerima penugasan untuk mengaudit klien baru, auditor pengganti diharuskan melakukan inquiry khusus dengan auditor terdahulu mengenai hal berikut ini, kecuali :
a.       Adanya unsur pelanggaran hukum oleh klien
b.      Adanya ketidaksetujuan auditor terdahulu dengan klien mengenai prosedur audit dan prins ip akuntansi
c.       Informasi yang berkaitan dengan dengan integritas manajemen
d.      Penilaian auditor terdahulu atas resiko bawaan dan pertimbangan atas materialitas
11.  Berdasa rkan pada pengumpulan dan evaluasi atas bukti yang ada, auditor memutuskan untuk meningkatkan penilaian atas risiko pengendalian yang ada dari yang se belumnya telah direncanakan (dari yang efektive menjadi kurang effective). Untuk mencapai tingkat risiko audit yang sama dengan pada saat pertama kali, maka auditor akan:
a.       Meningkatkan inherent risk
b.      Mengurangi pengujian substantive
c.       Meningkatkan tingkat materialitas
d.      Mengurangi risiko deteksi
12.  Auditor harus membangun pemahaman dengan klien tentang jasa yang akan dilaksanakan untuk setiap perikatan untuk mengurangi resiko terjadinya salah intepretasi kebutuhan atau harapan berbagai pihak. Pemahaman dengan klien tersebut didokumentasikan dalam surat perikatan yang pada umumnya mencakup hal-hal berikut, kecuali:
a.       Tujuan audit adalah untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan.
b.      Manajemen bertanggungjawab untuk membangun dan mempertahankan pengendalian intern yang efektif terhadap pelaporan keuangan.
c.       Audit harus dilaksanakan oleh sesorang atau lebih yang mempunyai keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
d.      Manajemen bertanggung jawab untuk membuat semua catatan keuangan dan informasi yang berkaitan tersedia bagi auditor.
13.  Pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain dalam suatu entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan. Dalam kaitannya dengan audit atas laporan keuangan tujuan pengendalian intern yang paling relevan adalah:
a.      Keandalan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
b.      Operasi dan bisnis perusahaan berjalan efisien dan efektif
c.       Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
d.      Penemuan kelemahan pengendalian intern yang berpotensi menjadi salah saji material
14.  Dalam memperoleh pemahaman setiap komponen pengendalian intern untuk merencanakan auditnya, pertimbangan auditor terhadap pengendalian penjagaan aktiva umumnya terbatas pada yang relevan dengan keandalan pelaporan keuangan. Berikut adalah contoh pengendalian penjagaan aktiva yang tidak relevan terhadap perencanaan audit:
a.       Penggunaan lockbox system untuk mengumpulkan kas dari piutang
b.      Cash opname dilakukan setiap hari pada akhir hari oleh kepala kasir.
c.       Pencegahan akses terhadap penggunaan bahan dalam produksi
d.      Penggunaan password untuk membatasi akses data file piutang.
15.  Dalam semua audit, auditor harus memperoleh pemahaman masing-masing komponen pengendalian intern yang cukup untuk merencanakan audit dengan menjalankan prosedur untuk memahami desain pengendalian yang relevan dengan audit atas laporan keuangan. Dalam perencanaan tersebut pengetahuan pengendalian intern digunakan untuk:
a.       Mengidentifikas i tipe salah saji potensial
b.      Jawaban semua benar
c.       Mempertimbangkan faktor-faktor yang berdampak terhadap salah saji material
d.      Mendesain pengujian pengujian substantive
16.  Meskipun pengendalian intern didesa in seoptimal mungkin namun tetap mempunyai keterbatasan, yaitu kecuali:
a.      Biaya pengendalian tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian tersebut.
b.      Jawaban tidak ada yang benar
c.       Resiko bawaan yang bersifat manusiawi sangat mempengaruhi system operasi entitas sehingga pengendalian intern hanya memberikan keyakinan memadai bagi manajemen.
d.      Lingkungan pengendalian seperti adat istiadat, kultur, corporate governanc e system dapat mencegah terjadinya ketidakberesan yang dilakukan manusia, namun bukan merupakan pencegahan yang bersifat mutlak.
17.  Berikut merupakan pernyataan yang tidak tepat mengenai materialitas:
a.       Materialitas merupakan konsep relative dari pertimbangan auditor tentang salah saji yang boleh ada atau tidak boleh ada dalam suatu akun atau laporan keuangan
b.      Materialitas merupakan professional judgment auditor dimana auditor yakin bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
c.       Besa rnya informas i akuntansi yang apabila terjadi penghilangan atau salah saji, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas informasi tersebut.
d.      Mencakup pertimbangan kuantitas dan kualitas salah saji dalam laporan keuangan
18.  Tujuan utama kertas kerja auditor adalah:
a.       merefleksikan tanggung jawab auditor sesuai dengan kode etik profesi.
b.      memudahkan pengawasan atas mutu kerja akuntan.
c.       pendukung atas laporan auditor.
d.      mendokumentasikan tingkat independensi yang dimiliki auditor.
19.  Manakah dari prose dur dibawah ini yang paling tidak mungkin untuk dilaksanakan sebelum tanggal neraca ?
a.       Pengamatan persediaan
b.      Penetapan risiko pengendalian untuk pengeluaran kas
c.       pencarian kewajiban yang tidak dicatat
d.      konfirmas i piutang
20.  Seorang auditor melakukan observasi terhadap persediaan, dia menemukan bahwa hasil dari pengujian perhitungan yang dilakukan ternayata lebih besar dari catatan perpetual yang ada dalam pembukuan perusahaan. Keadaan ini bisaterjadi karena :
a.      klien tidak melakukan pencatatan terhadap pengembalian penjualan
b.      klien lebih mencatat pengembalian penjualan
c.       klien tidak melakukan pencatatan terhadap discount harga
d.      semua salah
21.  PT Sepeda makmur melakukan penjualan dalam negeri dan international. Untuk penjualan international, dia menggunakan metode FIFO dalam perhitungan persediaan. Sedangkan untuk penjualan dalam negeri dia menggunakan metode LIFO. Dengan keadaan seperti ini, maka auditor akan memberikan pendapat dalam laporan keuangan PT Sepeda Makmur harus menyatakan:
a.       wajar tanpa pengecualian
b.      wajar dengan paragraf penjelasan
c.       tidak wajar
d.      tidak memberikan pendapat
22.  PT Mobil Good pada tahun 2006 mengubah penilaian persediaannya dari metode FIFO menjadi metode LIFO, dimana hal tersebut telah diungkapkan dalam laporan keuangannya. Akan tetapi auditor tidak puas dengan alasa n yang diberikan oleh manajemen, oleh karena itu pendapat yang diberikan adalah :
a.       Tidak memberikan pendapat

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "SOAL AUDITING & JASA ATESTASI LAINNYA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel